Banjir lagi dan lagi

BanjirTerinspirasi dari link yang dishare seorang teman saya  menjadi tergelitik dengan untuk urun rembug soal banjir meski dengan kemampuan otak dan logika seadanya. Ini hanya pandangan pribadi saya saja, jika ada yang kurang sepakat atau ada yang kurang pas saya mohon ma’af sebelumnya.Pada dasarnya banjir terjadi karena kapasitas sungai tidak mampu menampung semua air yang masuk kedalamnya. Ini disebabkan oleh banyak faktor dan akan sangat kompleks jika diulas satu persatu. Beberapa hal yang menurut saya penting dalam melihat fenomena banjir adalah sistem drainase dan daya resap tanah terhadap air hujan. Tentu saja analisa ini masih sangat parsial dan diperlukan banyak pengkajian untuk mensahihkannya. Yang pertama tentang sistem drainase. Dalam hal ini, sungai merupakan muara akhir dari hampir semua sistem drainase di negara kita. Selain menjadikan beban sungai menjadi lebih berat, sistem ini juga akan menyumbang pencemaran sungai oleh limbah rumah tangga dan industri. Secara kasat mata kita dapat melihat betapa cepatnya laju pencemaran dan sedimentasi sungai-sungai yang ada disekitar kita. Terutama sungai-sungai yang telah melewati banyak perkampungan dan perkotaan. Pengerukan yang dilakukan untuk menjaga kedalaman sungai bisa saja dilakukan, tetapi tentu saja ini memerlukan biaya yang cukup besar. Mestinya perlu juga dipikirkan sistem drainase yang lebih baik, sehingga semua limbah rumah tangga dan industri tidak langsung masuk kesungai. Tetapi melewati satu instalasi pengolahan limbah yang baik sehingga air yang masuk kesungai tidak membawa “Polutan” dan “Sedimen”. Butuh investasi besar pada awalnya tetapi ini akan lebih menjamin kelestarian sungai dan kapasitas sungai sebagai muara akhir sistem drainase.Yang kedua tentang daya resap tanah terhadap air hujan. Di kota-kota dengan kepadatan tinggi luasan tanah terbuka menjadi lebih sedikit. Selain tertutup bangunan dan jalan, trend untuk menyemen dan “pavingisasi” halaman juga semakin mempersempit luas tanah terbuka. Dapat dibayangkan jika semua air hujan langsung menjuju sungai dan tak ada sedikitpun yang meresap ketanah. Masalah berkurangnya luasan tanah terbuka bukan hanya terjadi di kota-kota besar di pedesa’an dan kota-kota kecilpun masalah yang sama juga terjadi. Penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia untuk mengolah lahan pertanian juga ikut andil memadatkan tanah sehingga daya resap tanah menjadi sangat berkurang. (mungkin teman-teman didesa bisa cerita).

Saya membayangkan jika semua rumah mempunyai instalasi pengolahan limbah rumah tangga dan sumur resapan untuk menampung air hujan sebelum masuk keselokan maka akan banyak keuntungan yang bisa didapat. Selain mencegah banjir sumur resapan akan menjaga ketersediaan air atanah di lingkungan sekitarnya. Menurut teman-teman bagaimana..??

ditulis oleh: Choiri Askolani