Gender dan Disabilitas dalam DRR : Dari kerentanan menjadi keagenan

AMCDRRTema besar Asian Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction (AMCDRR) ke-5 yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 22-25 Oktober 2012 adalah Penguatan Kapasitas lokal untuk pengurangan risiko bencana. Sejalan dengan tema besar tersebut, Aksara bersama ASB dan dengan dukungan dari beberapa lembaga/ network seperti DiDRN dan Oxfam, Sasakawa Peace Foundation dan KDRA menyelenggarakan side event dengan tema “Gender and Disability in DRR: From Vulnerability to Agency” pada 23 Oktober 2012. 
Gagasan penting ini diangkat dengan menghadirkan 5 Pembicara yang hadir yaitu Basilica Dyah Putranti (Aksara), Dicky Juliady (BPBD Ciamis), Eun Lee (KDRA), Mari Sato (University of Tohuku Japan) dan Nurul Saadah (SAPDA). Kelimanya mengangkat pengalaman yang berbeda namun dengan satu gagasan penting terkait dengan perlunya pengakuan akan kerentanan berbasis gender. Secara umum, karena keterpinggiran dalam pembangunan, perempuan, anak, lansia dan difabel terpapar pada kondisi yang lebih rentan dalam bencana.  Memang terdapat juga kerentanan khas laki-laki karena konstruksi bernama maskulinitas sebagaimana dipaparkan Basilica,  namun analisis gender membantu  memberikan gambar lebih detail tentang bagaimana bencana yang sama memberi dampak yang berbeda untuk kategori gender yang berbeda. Lebih jauh,  paparan narasumber menegaskan akan keberadaan dan pentingnya pengakuan kapasitas dan perlunya partisipasi yang bermakna dari kelompok rentan. 
 Antusiasme  yang kuat nampak dari ruang C5 yang penuh dengan peserta, bahkan terasa berjejal. Sebagian peserta terpaksa harus berdiri karena tidak mendapat tempat duduk. Sesi ini juga banyak dihadiri oleh teman-teman difabel dari berbagai komunitas.  Dalam acara tersebut, Aksara juga melakukan soft launching buku “Menolak Pasrah : Gender, Keagenan, dan Kelompok Rentan dalam Bencana ” (edisi bahasa) dan “Refused to Surrender:  Gender and Agency in Disaster Risk Reduction” (english version) dan Pra peluncuran Film berjudul “Faces of Resiliency”.