Teh Benalu Gunung Merapi Banyak Diburu Sebagai Obat Kanker

FotoTehBenalu rupanya tak selalu merugikan, tapi kadang juga dapat mendatangkan keuntungan bagi manusia. Hal itu setidaknya dapat dilihat di kawasan lereng Gunung Merapi kawasan Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman. Bahkan, benalu yang menempel pada tumbuhan teh milik warga Turgo diyakini dapat dijadikan obat kanker. Tak aneh, teh benalu Gunung Merapi tersebut kini banyak diburu orang berbagai daerah sebagai obat. “Orang-orang luar daerah sering ke Turgo hanya untuk cari Teh Benalu untuk obat kanker,” ujar Mulyadi, seorang pemuda Turgo.
Keterangan serupa juga dipaparkan Ny Tukirah, warga Turgo lainnya. Karena sering dicari orang dari berbagai daerah itulah, sebagian warga lereng Gunung Merapi kini ada yang mengolah Teh Benalu untuk diperdagangkan seperti yang dilakukan Ny Tukirah, warga Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman. Yang menarik teh Benalu olahan Ny Tukirah tersebut juga dipasarkan di tengah keramaian Muktamar Muhammadiyah di Yogyakarta – tepatnya di Sukonandi, Kompleks Mandala Krida di Blok J (2) 10 (Stand Cahaya Group). Lebih menarik lagi, The Benalu Organik olahan Ny Tukirah tersebut dikemas dengan tembikar yang cukup artistik hasil karya pengrajin di Dusun Dolon, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.

Bagiamanakah proses pengolahan Teh Benalu Organik tersebut? Berikut penuturan Ny Tukirah kepada aksara.

Proses pembuatan Teh Benalu Organik

  • Dipetik tiga lembar daun muda. Daun dan batang yang masih muda adalah bagian tanaman yang banyak menyimpan cadangan makanan, sehingga akan menghasilkan teh dengan rasa istimewa.
  • Selanjutnya , daun segar yang sudah dipetik kemudian disangrai (dipanggang di kuali/wajan yang terbuat dari gerabah di atas bara api). Selama daun disangrai, daun itu terus menerus diaduk-aduk supaya tidak hagus. Bahan bakar yang digunakannyapun dengan menggunakan kayu bakar dan arang. Kayu bakar dan arang ini merupakan bahan bakar yang bagus untuk mengolah. Teh ini disangrai selama kurang lebih 30 menit atau sampai dengan daun teh tampak layu.
  • Setelah teh tampak layu, teh yang masih agak panas dan layu itu kemudian diletakkan dalam nampan kemudian diremas-remas sampai dengan menjadi lembek dan kelihatan basah/berair.
  • Setelah melewati proses peremasan, selanjutnya dilakukan pendinginan selama 1 jam, tujuannya adalah agar daun menjadi dingin dan tidak ada daun yang lengket antara satu dengan lainnya.
  • Proses selanjutnya adalah dengan me-nyangrai yang ke-2 kalinya, prosesnya sama dengan cara menyangrai yang pertama, hanya saja pada proses ini daun nya di sangrai sampai benar-benar kering. Ciri teh yang kekering adalah jika daunnya berwarna cokelat kehitaman dan bila di tekan akan hancur, Jika teh telah kering, maka teh siap untuk diangkat.
  • Langkah selanjutnya adalah dengan menyaring, yaitu mengambil teh yang sudah kecil-kecil, sedangkan yang masih lebar disangrai lagi hingga semua menjadi serpihan kecil. Teh yang sudah jadi, dimasukan kedalam toples dan disimpan ke dalam tempat yang tidak lembab. Sebagai aroma, bahan yang digunakan adalah bunga gambir atau melati, cara memngolahnya adalah dengan mencampurkan bunga yang masih segar ke dalam teh yang sudah jadi. Pengemasan dilakukan jika akan dijual ke konsumen.

Demikianlah seluruh rangkaian pengolahan teh sudah selesai. Kelebihan teh organik ini adalah terbebas dari bahan kimia dan memiliki rasa pahit yang gurih. Untuk mendapatkan produk ini bisa menghubungi pengrajin teh di Turgo, yakni Ny. Tukirah : 085743094402 atau kontak via http://aksara-jogja.net .

Apa Saja Manfaat Teh Benalu Organik?
Sampai sejauh ini Ny. Tukirah mengaku belum mengetahui pasti tentang keterangan ilmiah soal Teh Benalu dari Gunung Merapi. Kendati demikian, sejumlah perguruan tinggi di berbagai daerah sudah banyak yang melakukan penilitian ilmiah terhadap Teh Benalu yang memiliki nama latin Scurrula oortiana ini. Apa hasilnya?

Menurut penelitian Yun Astuti Nugroho, Budi Nuratmi, Suhardi (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta), menyebutkan, benalu teh (Scurulla atropurpurea (BL) Danser) secara tradisional digunakan
untuk pengobatan penyakit kanker. Oleh karena itu untuk konfirmasi ilmiah khasiat
benalu teh sebagai antikanker telah dilakukan penelitian daya hambat infus benalu the terhadap proliferasi kelenjar susu mencit C3H. Uji daya hambat terhadap proliferasi tumor kelenjar susu mencit C3H menggunakan cara Pringgoutomo (1992). Bahan berupa infus diberikan per oral dengan dosis 25; 250; 500 dan 750 mg/100 g bb, sebagai kontrol negatif adalah akuades. Hasil penelitian menunjukkan infus benalu teh dapat menghambat pertumbuhan tumor kelenjar susu Mus musculus L galur C3H, dan dosis 500 mg/ 100 g bb. merupakan dosis paling efektif. (http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/07DayaHambatBenaluTeh127.pdf/07DayaHambatBenaluTeh127.html)

Mahasiswa S3 Program Studi Sains Veteriner Institut Pertanian Bogor (IPB), Muhammad Samsi meneliti kemampuan ekstrak teh benalu (Scurrula oortiana) dalam meningkatkan imunitas tubuh serta mengurangi resiko kanker pada ayam ras petelur betina yang diuji tantang MDV. “Tujuan penelitian saya ini diantaranya membuktikan secara ilmiah khasiat ekstrak teh benalu sebagai imunomodulator dan mengurangi resiko kanker, menjadikan benalu teh sebagai obat herbal berstandar melalui uji in-vivo menggunakan ayam sebagai hewan percobaan,” kata Samsi. (http://tehmahkotadewa.blogspot.com/2008/05/khasiat-benalu-teh.html).

Dalam http://eramuslimstore.com disebutkan bahwa masyarakat di berbagai negara sebenarnya sudah lama memanfaatkan benalu untuk menyembuhkan beragam penyakit. Menurut “Journal of the Asiatic Society of Bengal” (1887), keberadaan dan khasiat benalu ternyata sudah dikenal luas oleh orang Indonesia sejak lama, khususnya di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Catatan-catatan etnobotani menunjukkan, di Jawa pada tahun 1968 benalu sudah digunakan sebagai obat penyakit cacar air, cacar sapi, diare, cacing tambang, tumor, dan kanker. Pada 1978 penelitian etnobotani juga memberitakan, benalu teh kering yang direbus airnya dapat diminum untuk menyembuhkan penyakit kanker rahim dan jenis kanker lainnya. Sedangkan pada tahun 1980, giliran benalu sawo yang dipercaya dapat menyembuhkan tumor payudara. Lalu pada 1983 ditemukan fakta bahwa benalu jeruk nipis, benalu beringin, dan benalu teh dengan ramuan tertentu dapat menghalau tumor. Setahun kemudian, penelitian etnobotani sekali lagi menemukan fakta di lapangan, air hasil rebusan benalu dan daun tapak dara (Catharanthus roseus), jika diminum, ternyata dapat mengobati kanker.

Di berbagai negara, benalu juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Di Indocina, daun benalu Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. sering diramu dengan teh, lalu diminum sebagai obat flu. Sedangkan larutan daun benalu Scurrula ghracififolia digunakan untuk mengobati rematik, bisul-bisul, serta memperkuat pertumbuhan gigi dan rambut. Jenis benalu lainnya, Viscum articulatum Burm. F direbus dan diminum dua kali sehari untuk mengobati bronkitis. Di Cina semua bagian dari benalu Scurrula parasitica, yang sudah dikeringkan, digunakan untuk memperkuat ginjal, menenangkan uterus sewaktu hamil, menguatkan tulang, mengurangi pembengkakan, menghilangkan rasa sakit punggung maupun lutut, serta menurunkan tekanan darah tinggi. Orang Cina memanfaatkan benalu untuk pengobatan kelainan hati dan merangsang pertumbuhan rambut. Sedangkan Viscum articulatum dipercaya membantu mengatasi kelainan hati dan penyakit TBC (tuberkulosis).

Apa sebenarnya rahasia benalu, sehingga banyak dimanfaatkan orang sebagai obat beragam penyakit? Menurut Richter dalam Phytochemistry No. 31 (1992), benalu Loranthaceae dan Viscaceae mengandung banyak flavonoid, seperti chalcones, flavanones, c-glycoflavonols dan flavan-3-ols. Flavonoid sendiri berfungsi sebagai pelindung si benalu dari kerusakan yang disebabkan oleh pengaruh sinar ultraviolet dan bertanggung jawab pada warna bunga, buah, dan daun. Dalam ilmu farmasi, flavaoid dikenal sebagai senyawa antiradang, antioksidan, pereda sakit (analgesik), antivirus, anti-HIV, mencegah keracunan hati, antikelebihan lemak, merangsang kekebalan tubuh, sebagai vasodilator (memperlancar aliran darah), mencegah penggumpalan darah, antialergi, dan antikanker.
Keberadaan flavanoid itu didukung oleh zat-zat lain yang juga terdapat pada benalu, seperti proline, hydroproline, myo-inositol, dan chiroinosotils. Sementara benalu famili Loranthaceae diyakini banyak mengandung tanin. Senyawa ini terdapat pada tanaman benalu, berkat hasil kerja sama asam gallic dengan catechin, yang menyebabkan padatnya kadar tanin pada daun dan tangkai batang. (tile/endah/dari berbagai sumber)

3 thoughts on “Teh Benalu Gunung Merapi Banyak Diburu Sebagai Obat Kanker

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *